history.com
Kairo, 25 Oktober 2025 | Global Trade & Supply Chain – TEUSWORLD.COM
Sebuah analisis terbaru dari Sea‑Intelligence menunjukkan bahwa pembukaan kembali jalur laut utama Suez Canal dapat “melepaskan” kapasitas nominal sebanyak 2,1 juta TEU, yang setara dengan sekitar 6,5 % dari armada kontainer global saat ini.
Dikutip dari laporan tersebut: “Restoring the Suez transit would free approximately 2.1 million TEU of nominal capacity, around 6.5 per cent of the active global fleet.”
Analisis ini dilakukan untuk mengevaluasi potensi dampak apabila jalur Suez kembali aktif sepenuhnya pasca gencatan senjata di Gaza. Meskipun laporan ini tidak memprediksi kapan pembukaan itu akan terjadi karena situasi keamanan di Laut Merah dan aksi dari kelompok seperti Houthis belum sepenuhnya mereda hasil pemodelan memberikan gambaran seberapa besar perubahan yang bisa terjadi pada rantai pasok global.
Konsekuensi utama dari pembukaan kembali jalur Suez termasuk:
- Kapal-kapal yang saat ini ditempatkan pada rute panjang mengitari Afrika Selatan dapat kembali memanfaatkan rute Suez, sehingga waktu pelayaran secara signifikan berkurang.
- Peningkatan tajam dalam volume muatan yang tiba ke Eropa dari Asia dalam jangka pendek—dalam skenario pembukaan langsung, kedatangan bisa menggandakan volume selama dua minggu, dengan lonjakan hingga +39 % dibanding rekor sebelumnya.
- Bahkan jika penerapan pengembalian routing dilakukan secara bertahap selama 8 minggu, volume masih bisa naik sekitar +10 % di atas level historis tertinggi.
Meskipun potensi kapasitas terbuka besar, pelabuhan-pelabuhan Eropa diperingatkan bahwa mereka bisa menghadapi tantangan serius terkait kemacetan, kapasitas daratan (hinterland), dan sistem pergudangan jika perubahan berlangsung terlalu cepat.
Dengan angka 2,1 juta TEU yang siap dilepaskan, pelaku industri logistik global mulai mempersiapkan dampaknya baik peluang efisiensi maupun tekanan operasional. Bagi operator pelayaran, ini bisa berarti optimasi armada dan penurunan biaya pelayaran. Bagi jalur darat dan pelabuhan, ini menjadi momentum untuk memperkuat kesiapan infrastruktur dan rantai pasok.
Disusun oleh Redaksi teusworld.com